
Perayaan Santo Fransiskus Asisi Pelindung Kongregasi OSF
Sabtu, 4 Oktober 2025, pukul 10.00 - 11.30 diselenggarakan Perayaan Ekaristi Pesta Santo Fransiskus Asisi Pelindung Kongregasi OSF di RS Brayat Minulya.
Perayaan Ekaristi dipimpin Romo Wolfhelmus Apriliano, OFM. Romo Apriliano berasal dari Flores Manggarai, bertugas di biara Santo Bonaventura Yogyakarta mendampingi 13 orang frater OFM. Pernah bertugas di RS Brayat Minulya saat Postulat tahun 2008.
Perayaan Ekaristi selain sebagai ungkapan syukur merayakan peringatan hari Pelindung Santo Fransiskus Asisi juga ungkapan syukur hari ulang tahun para dokter dan pegawai RS Brayat Minulya yang merayakan Hari Ulang Tahun pada bulan Oktober. Terdapat 43 orang yang merayakan hari bahagia ulang tahun.
Hadir dalam perayaan Ekaristi para suster, dokter, perawat, dan pegawai RS Brayat Minulya lebih dari 70 orang. Perayaan Ekaristi di laksanakan di Aula RS Brayat Minulya.
Sebelum perayaan Ekaristi dibacakan Kisah Santo Fransiskus Asisi. Santo Fransiskus Asisi memberikan keteladanan dalam doa dengan sungguh-sungguh, menghayati kemiskinkan, hidup menurut Injil, mengajarkan kasih Allah kepada semua orang.
Homili Misa
Dalam homili Romo Apriliano mengungkapkan bahwa Santo Fransiskus Asisi adalah seorang pembaharu. Ia memimpin gerakan spiritual dan religius yang menolak kemewahan duniawi demi hidup dalam kemiskinan, kesederhanaan, dan ketaatan kepada Injil.
Melalui pertobatan dan pembaruan rohani bagi Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi menjadi teladan cinta kasih terhadap sesama, alam ciptaan, dan upaya perdamaian yang terus relevan hingga kini. Selain itu Romo Apriliano mengisahkan kerinduan Fransiskus Asisi untuk pergi ke Betlehem merayakan natal namun tidak terlaksana. Hal itu terjadi dua tahun sebelum kematian Fransiskus Asisi. Lalu Fransiskus Asisi merayakan natal dengan membuat gua natal Betlehem dan merayakan Ekaristi bersama. Di gua natal tidak ada Yesus. Saat Fransiskus Asisi berdoa, diberi kesempatan membaca Injil dan berkotbah, menyampaikan homili tiba-tiba Fransikus Asisi merasakan seperti mengendong bayi. Sejak saat itu tradisi membuat gua natal hadir seorang bayi Yesus.
Yesus lahir di kandang, bukan di kerajaan, memungkinkan semua orang datang pada-Nya.
Romo Apriliano dalam homilinya juga meneguhkan karyawan karyawati RS Brayat Minulya menyediakan waktu untuk Tuhan dan bersandar pada penyelenggaraan Tuhan - Deus Providebit - selain bersemangat, kerja, kerja, kerja dan melayani.
"Seperti halnya Tuhan menciptakan bumi seisinya selama 6 hari dan 1 hari untuk istirahat," kata Romo Apriliano.
Pada perayaan pesta Santo Fransiskus Asisi dirayakan pelindung OSF dan lingkungan hidup serta pelindung segala ciptaan. Perayaan ini mengingatkan pesan Santo Fransiskus Asisi. Ia menulis madah pujian, mengajak seluruh ciptaan, alam semesta memuji Tuhan bersama dengan saudara matahari, saudara bulan, angin dan sebagainya.
Dukungan karya perutusan OSF
Usai perayaan ekaristi, Suster Rosane, OSF menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh petugas liturgi dan semua yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Selain itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan karya perutusan OSF.
Seorang pegawai Bernadeta Tri Widyastuti, setelah perayaan ekaristi mengungkapkan kegembiraan atas momen ulang tahun yang dirayakan bersamaan dengan perayaan hari pelindung OSF. Ia menyampaikan, dengan perayaan ini merasa diteguhkan untuk meneladan keteladanan Santo Fransiskus Asisi : disiplin, bersikap sederhana dan mencintai sesama dan ciptaan. (JP)